PERATURAN BARIS BEBARIS (PBB)
MATERI PERATURAN BARIS-BERBARIS (PBB)
GERAKAN KEPANDUAN HIZBUL WATHAN (HW)
SMP MUHAMMADIYAH HARJOWINANGUN BELITANG
Baris
berbaris adalah salah satu wujud latihan fisik yang diperlukan guna menanamkan
disiplin mempertebal rasa dan semangat kebangsaan, patriotisme serta tanggung
jawab yang tinggi bagi pelajar sehingga diperoleh sikap lahir (ketgapan,
ketangkasan, kelincahan dan kerapihan) dan sikap batin (ketaatan, keikhlasan
berkorban, kesetiakawanan dan persatuan) yang diharapkan.
Umum
Tujuan
baris berbaris adalah sebagai latihan awal bela Negara sesuai kewajiban setiap
warga Negara Indonesia seperti tercantum dalam undang-undang dasar 1945.
Khusus
- Meningkatkan
kedisiplinan perorangan / beregu baik dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam kedinasan.
- Mempertebal
rasa semangat kebangsaan dan patriotisme
- Menciptakan
rasa kebersamaan dalam kelompok
- Menciptakan tindakan yang cekatan dan bertanggung jawab
- Meningkatkan sikap konsentrasi
C. Ketentuan dalam Baris-Berbaris
Baris
berbaris adalah salah satu wujud latihan fisik guna menanamkan displin dan
membentuk sikap lahir dan batin yang diarahkan pada bentuknya suatu watak
tetrtentu. Karena khususnya itulah maka dasar-dasar dalam baris berbaris yang
perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
- Kemampuan
pelatih yang harus memenuhi persyaratan tertentu
- Setiap
anggota harus memahami dan dapat melakukan semua ketentuanbaris berbaris
dengan sebaik-baiknya.Harus ada ketaatan / kepatuhan pada anggota dalam
melaksanakan setiap perintah yang di berikan oleh pelatih / pimpinan
barisan dengan tepat dan cepat.
- Terciptanya kerja sama yang baik antara para anggota.
Dalam
latihan baris –berbaris ada beberapa hal yang perlu di ketahui, yaitu :
- Gerakan
dasar di tempat
- Gerakan
perubahan arah
- Gerakan
berjalan
Untuk
melaksanakan gerakan-gerakan tersebut diatas, perlu memahami aba-aba yang di
berikan oleh komandan / pelatih / pimpinan barisan.
Aba-aba
adalah perintah yang diberikan oleh seorang komandan/pimpinan pasukan kepada
pasukan/barisan untuk dilaksanakan pada waktunya secara serentak atau
berturut-turut.
Aba-aba terdiri atas 3 bagian dengan urutan:
I. Aba-aba petunjuk
Aba-aba petunjuk dipergunakan jika perlu untuk menegaskan maksud dari aba-aba peringatan/pelaksanaan.
contoh:
1. Untuk perhatian – Istirahat di tempat = GERAK
2. Untuk istirahat – Bubar = JALAN
3. Jika aba-aba ditujukan khusus terhadap salah satu bagian dari keutuhan pasukan: Pleton II – Siap = GERAK
4. Selanjutnya lihat baris-berbaris kompi
5. Kecuali di dalam upacara: aba-aba petunjuk pada penyampaian penghormatan
terhadap seseorang, cukup menyebutkan jabatan orang yang diberi hormat tanpa
menyebutkan eselon satuan yang lebih tinggi
contoh:
a. Kepada kepala sekolah – Hormat = GERAK
b. Kepada kepala kantor wilayah – Hormat = GERAK
II. Aba-aba peringatan
Aba-aba peringatan adalah inti dari perintah yang cukup jelas untuk dapat
dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh:
1. Lencang kanan = GERAK dan bukan LENCANG = KANAN
2. Istirahat di tempat = GERAK dan bukan Di tempat = ISRIRAHAT
III. Aba-aba pelaksanaan
Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba petunjuk/peringatan dengan cara serentak atau berturut-turut. Aba-aba pelaksanaan yang dipakai adalah:
1. GERAK
2. JALAN
3. MULAI
GERAK : adalah untuk gerakan-gerakan tanpa meninggalkan tempat yang
menggunakan kaki dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuhlain, baik dalam
keadaan berjalan maupun berhenti.
contoh:
1. Jalan di tempat = GERAK
2. Siap = GERAK
3. Hormat kanan = GERAK
4. Hormat = GERAK
JALAN : adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
contoh:
1. Haluan kanan/kiri = JALAN
2. Dua langkah ke depan = JALAN
3. Tiga langkah ke kiri = JALAN
4. Satu langkah ke belakang = JALAN
Catatan:
Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba
pelaksanaan harus didahului dengan aba-aba peringatan: MAJU
contoh:
1. Maju = JALAN
2. Haluan kanan/kiri Maju = JALAN
3. Melintang kanan/kiri Maju = JALAN
MULAI: adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan
berturut-turut.
contoh:
1. Hitung = MULAI
2. Berbanjar/Bersaf Kumpul = MULAI
KETENTUAN
GERAKAN PBB
A. Gerakan Dasar
1. Istirahat
di tempat
2. Periksa
Kerapihan
3. Sikap
Sempurna
4. Sikap
Hormat
5. Berhitung
6. ½
Lengan Lencang Kanan
7. Lencang
Kanan
8. Hadap
Kanan dan Kiri
9. Hadap
Serong Kanan dan Kiri
10. Balik
Kanan
11. Jalan
di Tempat
12. Lencang Depan
B. Gerakan Pindah Tempat
1. Buka
dan Tutup Barisan
2. 3
langkah ke kanan dan kiri
3. 3 langkah ke depan dan belakang
C. Gerakan di Tempat ke Berjalan
1. Langkah Tegap
2. Langkah Biasa
3. Langkah Perlahan
4. Langkah Lari
5. Melintang Kanan/Kiri
6. Haluan Kanan/Kiri
D. Gerakan Berjalan ke Berjalan
1. Langkah
Biasa ke Langkah Tegap
2. Langkah
Tegap ke Langkah Biasa
3. Langkah
Biasa ke Langkah Lari
4. Langkah
Lari ke Langkah Biasa
5. Belok
Kanan/Kiri
6. Hormat
Kanan
7. 2x
Belok Kanan/Kiri
8. Ganti
Langkah
9. Tiap-Tiap Banjar 2x Belok Kanan
E. Gerakan Tambahan
1. Bubar dan Kumpul
F. Formasi
G. Variasi
Comments
Post a Comment